Pages

Rabu, 08 Mei 2013

I'm So Special - Saya Memang Spesial !

     Tgl 21 April 2013 ini merupakan hari yang tak biasa. Kenapa? Karena hari ini saya akan "pentas" di acara "Baraya Rugeri Club Berbagi Dengan Cinta" sekaligus juga memperingati hari Kartini.
Sehari sebelumnya penyebar virus narsis Mitha Ria sudah mengomporiku untuk eksis di acara ini. Dan memang rayuannya sangat dahsyat bin maut bahkan Mitha dengan sekejap telah membuatkanku puisi yang judulnya aneh menurutku jika didampingkan dengan judul-judul lain yang berbau wanita atau kartini. Tapi entah saya terbius atau terhipnotis sehingga dengan rela saya mengiyakan untuk melakukan sesuatu yang bukan biasa-biasa saja. Halahhhhhh sepertinya Mitha berguru pada master magician Deddy Corbuzier atau pada Demian?
    Semalaman saya baca puisi itu dan saya sudah membacanya dengan berbagai macam gaya. Sampai berkali-kali, sampai akhirnya saya memutuskan akan membuat puisi ini menjadi seperti yang saya inginkan. Begini... begini... begini... Mantap! Kataku dalam hati sambil tersenyum.
     Entah kenapa juga sampai-sampai terbawa mimpi. Apa saya terlalu memikirkan bagaimana penampilanku nanti atau saya ketakutan jika penonton nanti terhipnotis oleh gayaku? :) eitssss... G boleh protes kalau saya narsis :D
     21 April - Pagi, setelah pekerjaan rumah beres dengan segera saya dan putriku meluncur ke lokasi di depan gedung KNPI Garut. Karena hari Minggu, jadi lokasi sepanjang Jl. A.Yani merupakan arena yang menyenangkan karena bebas kendaraan bermesin alias car free day. 
     Diluar dugaan. Tak seperti yang kubayangkan. Saya kira akan membaca biasa saja tapi.... Ternyata layaknya pertunjukan seni yang luar biasa. Bersama dengan anak-anak dari Post Theatron yang menyuguhkan Garut Memartung, aksi teatrikal Kuda Lumping juga sederet performance anak-anak dari Padepokan Sobarnas yang terkenal itu.
     Baru datang, tiba-tiba harus segera bersiap untuk perform bersama BRC. Walahhhh..... tadinya saya akan mundur. Sepertinya saya ga bakalan bisa baca puisi di tempat yang sangat ramai ini.... hhhhh.... tapi kenapa kepala mengangguk dan kaki melangkah ke depan ketika namaku dipanggil oleh si jelita Mitha. Konyolnya saya.... tanpa basa basi langsung membaca puisi yang berjudul "Tablet".
     Haaahaaa... saya melihat mata2 itu terpesona melihatku. Apalagi saat kukeluarkan androidku. Apa karena saya begitu  manis atau karena tablet putihku yg mempesona? Apalagi ketika saya mulai membacakan puisi yang kucontek dalam androidku itu. 
Tablet........  Oh tablet...
Persegi berwarna putih layar lebar ukuran 12 inchi  (maaf tablet yang saya bawa ini hanya 5 inchi krn memang hanya ini yang  saya punya heeee)
Bukan maksud menyombongkan diri namun saat itu kartini tak miliki... Tablet
Tablet.... Bukan obat puyer untuk perempuan ber-rok mini yang pusing bayar kartu kredit. Bukan pula obat tidur buat anda lelaki yang ingin bermimpi tentang perempuan cantik...
Tablet....... dulu perempuan itu tak pernah menggunakannya. Jari jemarinya selalu menari dengan lincah di atas kertas. (Di atas kertas yaaa... bukan menekan tuts keyboard komputer atau sms-an dg temannya, tp dia kartini selalu menulis surat pd teman-2nya bahkan suratnya sampai ke Belanda)
Tapi ....... tablet......adalah sejarah betapa dunia semakin canggih.
Namun sayang duhai tablet dirimu tak memiliki nama harum bak ibu kartini.
Kecanggihanmu tak jua mampu membuat perempuan bangkit. (coba tanya.... Kenapa?) Karena mereka malah lebih asyik dengan dunianya sendiri. Karena dirimulah pula di rumah, seorang istri menjadi no. 2 bagi suami.
Tablet,  hargamu mahal namun tak mampu menjadi pahlawan dunia
Oh.... tablet bahkan jeniusnya programmu tetap tak mampu membuat kartini terganti

Persembahan khusus Tablet vs Kartini - karya Mitha Ria yang mendapat sentuhan ajaib dari kartini masa kini.
* tulisan berwarna merah adalah tambahanku karena 'groginya' saat membaca puisi

     Hahaaaaa saya ingin tertawa gakgakgakkkk...... Ini kali pertama saya baca puisi dan ditengah-tengah performku, saya bilang "haduh kenapa saya gemetar gini ya?." Saya pingin lari waktu itu. Apalagi ketika tulisan ditabletku berlari ke atas ke bawah tak terkendali akibat tanganku yang bergetar. Huupsss ...grogi. Tangan kiriku bergetar hebat. Saya pindahkan tablet ke tangan kananku agar tak terlihat grogi.... eitssss tetap saja tanganku bergetar. Haduhhhhh kenapa begituni? (Haduh saking groginya saya juga sampai salah tulis begini) :| Untungnya sih suaraku tetap lantang dan terdengar tak bergetar. Sampai akhirnya kuucapkan terima kasih. Applause dari penonton mengiringiku berlalu ke belakang podium. Hmmmm..... Akhirnya..... Alhamdulillah saya selesai juga performku.
     Ya Alloh..... saya merasa takjub dgn apa yang telah kulakukan. Rasanya yang kukira beban itu telah terangkat. Tubuhku pun terasa lebih ringan melangkah. Dan pada akhirnya merasa geli, "Koq bisa ya saya keren begitu". Ya Alloh, so amazing! Funtastic!!! I proud of making it real. Reading a poetry in front of public. I'm so special.

Hari Kartini ini menyisakan pertanyaan "mengapa?"

Kata Bunda : Terkadang kita butuh sedikit tekanan untuk dapat bersinar. Karena tuntutan kadang membuat kita "siap" dalam kondisi apapun. 

Ini penampilanku saat membaca puisi "Tablet Vs Kartini"


c' Jelita Mitha juga membacakan puisi karyanya
Garut mem'art-ung

Setelah baca puisi ..... Menabuh kendang merasa lebih lega
Ikut ambil bagian pengumpulan 1000 tanda tangan untuk       "Stop Kekerasan pada Wanita"




di sini jawabannya....

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

I'm So Special - Saya Memang Spesial !

     Tgl 21 April 2013 ini merupakan hari yang tak biasa. Kenapa? Karena hari ini saya akan "pentas" di acara "Baraya Rugeri Club Berbagi Dengan Cinta" sekaligus juga memperingati hari Kartini.
Sehari sebelumnya penyebar virus narsis Mitha Ria sudah mengomporiku untuk eksis di acara ini. Dan memang rayuannya sangat dahsyat bin maut bahkan Mitha dengan sekejap telah membuatkanku puisi yang judulnya aneh menurutku jika didampingkan dengan judul-judul lain yang berbau wanita atau kartini. Tapi entah saya terbius atau terhipnotis sehingga dengan rela saya mengiyakan untuk melakukan sesuatu yang bukan biasa-biasa saja. Halahhhhhh sepertinya Mitha berguru pada master magician Deddy Corbuzier atau pada Demian?
    Semalaman saya baca puisi itu dan saya sudah membacanya dengan berbagai macam gaya. Sampai berkali-kali, sampai akhirnya saya memutuskan akan membuat puisi ini menjadi seperti yang saya inginkan. Begini... begini... begini... Mantap! Kataku dalam hati sambil tersenyum.
     Entah kenapa juga sampai-sampai terbawa mimpi. Apa saya terlalu memikirkan bagaimana penampilanku nanti atau saya ketakutan jika penonton nanti terhipnotis oleh gayaku? :) eitssss... G boleh protes kalau saya narsis :D
     21 April - Pagi, setelah pekerjaan rumah beres dengan segera saya dan putriku meluncur ke lokasi di depan gedung KNPI Garut. Karena hari Minggu, jadi lokasi sepanjang Jl. A.Yani merupakan arena yang menyenangkan karena bebas kendaraan bermesin alias car free day. 
     Diluar dugaan. Tak seperti yang kubayangkan. Saya kira akan membaca biasa saja tapi.... Ternyata layaknya pertunjukan seni yang luar biasa. Bersama dengan anak-anak dari Post Theatron yang menyuguhkan Garut Memartung, aksi teatrikal Kuda Lumping juga sederet performance anak-anak dari Padepokan Sobarnas yang terkenal itu.
     Baru datang, tiba-tiba harus segera bersiap untuk perform bersama BRC. Walahhhh..... tadinya saya akan mundur. Sepertinya saya ga bakalan bisa baca puisi di tempat yang sangat ramai ini.... hhhhh.... tapi kenapa kepala mengangguk dan kaki melangkah ke depan ketika namaku dipanggil oleh si jelita Mitha. Konyolnya saya.... tanpa basa basi langsung membaca puisi yang berjudul "Tablet".
     Haaahaaa... saya melihat mata2 itu terpesona melihatku. Apalagi saat kukeluarkan androidku. Apa karena saya begitu  manis atau karena tablet putihku yg mempesona? Apalagi ketika saya mulai membacakan puisi yang kucontek dalam androidku itu. 
Tablet........  Oh tablet...
Persegi berwarna putih layar lebar ukuran 12 inchi  (maaf tablet yang saya bawa ini hanya 5 inchi krn memang hanya ini yang  saya punya heeee)
Bukan maksud menyombongkan diri namun saat itu kartini tak miliki... Tablet
Tablet.... Bukan obat puyer untuk perempuan ber-rok mini yang pusing bayar kartu kredit. Bukan pula obat tidur buat anda lelaki yang ingin bermimpi tentang perempuan cantik...
Tablet....... dulu perempuan itu tak pernah menggunakannya. Jari jemarinya selalu menari dengan lincah di atas kertas. (Di atas kertas yaaa... bukan menekan tuts keyboard komputer atau sms-an dg temannya, tp dia kartini selalu menulis surat pd teman-2nya bahkan suratnya sampai ke Belanda)
Tapi ....... tablet......adalah sejarah betapa dunia semakin canggih.
Namun sayang duhai tablet dirimu tak memiliki nama harum bak ibu kartini.
Kecanggihanmu tak jua mampu membuat perempuan bangkit. (coba tanya.... Kenapa?) Karena mereka malah lebih asyik dengan dunianya sendiri. Karena dirimulah pula di rumah, seorang istri menjadi no. 2 bagi suami.
Tablet,  hargamu mahal namun tak mampu menjadi pahlawan dunia
Oh.... tablet bahkan jeniusnya programmu tetap tak mampu membuat kartini terganti

Persembahan khusus Tablet vs Kartini - karya Mitha Ria yang mendapat sentuhan ajaib dari kartini masa kini.
* tulisan berwarna merah adalah tambahanku karena 'groginya' saat membaca puisi

     Hahaaaaa saya ingin tertawa gakgakgakkkk...... Ini kali pertama saya baca puisi dan ditengah-tengah performku, saya bilang "haduh kenapa saya gemetar gini ya?." Saya pingin lari waktu itu. Apalagi ketika tulisan ditabletku berlari ke atas ke bawah tak terkendali akibat tanganku yang bergetar. Huupsss ...grogi. Tangan kiriku bergetar hebat. Saya pindahkan tablet ke tangan kananku agar tak terlihat grogi.... eitssss tetap saja tanganku bergetar. Haduhhhhh kenapa begituni? (Haduh saking groginya saya juga sampai salah tulis begini) :| Untungnya sih suaraku tetap lantang dan terdengar tak bergetar. Sampai akhirnya kuucapkan terima kasih. Applause dari penonton mengiringiku berlalu ke belakang podium. Hmmmm..... Akhirnya..... Alhamdulillah saya selesai juga performku.
     Ya Alloh..... saya merasa takjub dgn apa yang telah kulakukan. Rasanya yang kukira beban itu telah terangkat. Tubuhku pun terasa lebih ringan melangkah. Dan pada akhirnya merasa geli, "Koq bisa ya saya keren begitu". Ya Alloh, so amazing! Funtastic!!! I proud of making it real. Reading a poetry in front of public. I'm so special.

Hari Kartini ini menyisakan pertanyaan "mengapa?"

Kata Bunda : Terkadang kita butuh sedikit tekanan untuk dapat bersinar. Karena tuntutan kadang membuat kita "siap" dalam kondisi apapun. 

Ini penampilanku saat membaca puisi "Tablet Vs Kartini"


c' Jelita Mitha juga membacakan puisi karyanya
Garut mem'art-ung

Setelah baca puisi ..... Menabuh kendang merasa lebih lega
Ikut ambil bagian pengumpulan 1000 tanda tangan untuk       "Stop Kekerasan pada Wanita"