Pages

Rabu, 27 Maret 2013

Do Not Rush! - Jangan Buru-Buru!



Pagi yang cerah di bulan akhir Desember atau Januari-an (maaf saya lupa kapan pastinya)…... Semangat untuk melakukan aktifitas. Apalagi hari itu saya ingin sekali membuat sesuatu yaitu mencoba resep yang baru saja kudapat dari sebuah majalah wanita. Puding Kentang. Yupsss… kebetulan saya dapat kiriman kentang dari Apih Boni, senior di tempat kerjaku. Sebenarnya sih sudah lama kentang itu diberikan entah dua - tiga minggu atau bahkan 1 bulan lalu…… haaaa…. Untunglah kentang bukan sayuran yang cepat busuk ya…. So mumpung (merasa) ada waktu cukup – karena sebenarnya saya harus berangkat kerja dan mengantar anak-anak sekolah juga, kan bukan hari libur, tapi semangatku sangat membara untuk terjun ke dapur,,, BANGET! Maka dengan waktu yang ada mulailah saya kumpulkan bahan-bahan yang diperlukan.

Ok, mulai dengan mengukus 500 gram kentang. Sambil menunggu kentang matang, loyang yang mau dipake saya semir dengan margarin. Trussssssssss bahan yang lainnya diolah duluan… 2 butir telur +2 kuning telur dikocok dengan 175 gram gula pasir sampai gulanya larut. Ga pake mixer juga gapapa. Ga musti ngembang juga koq kan yang penting gulanya larut. Trus tambah 50 gram terigu, 5 sdm susu kental manis, 75 gr mentega yang sudah dicairkan, ¼ sdt garam + ½ sdt vanili (karena waktu itu ga ada vanili jadi saya ga tambah vanili ke dalam adonan – ta apakan… saya kira ga akan mengubah rasa dan wanginya pudding :)). Nahhhh sekarang kentang yang sudah matang dihaluskan trus masukin deh ke dalam adonan terigu tadi. Aduk yang rata ya…. Kemudian masukan ke dalam Loyang bersemir margarin.  Atasnya saya taburi dengan coklat meises (diresepnya sih ditaburi biscuit coklat yang sudah dipatah-patahkan. Karena ga ada biskuitnya jadi saya ganti dengan coklat meises). Sebelum disantap, harus dikukus dulu dong -+ 60 menit. Lepas itu angkat. Dan didinginkan. Setelah itu baru dipotong-potong untuk disajikan. Hmmmmmmmmmmm….. Yummy pasti. Ini akan menjadi sarapan yang istimewa di kantor bersama rekan-rekan kerjaku.

Wahhhhh… tidak terasa tinggal beberapa menit lagi jam menuju pukul 7. Harus segera berkemas untuk mengantar anak-anak sekolah. Karena waktu yang tersisa tidak banyak, maka setelah loyang puding saya angkat langsung saya bekal loyang yang masih panas ke kantor. Ga mungkin menunggu puding dingin. Akhirnya berangkatlah kami (saya, suami dan anak-anak) menuju sekolah si kecil. 

Karena terburu-buru... sesuatu terjadi di luar dugaan. Dengan tiba-tiba kantong yang membawa pudingku terjatuh. Astagfirulloh…..!! kaget luar biasa…. Cepat-cepat kutengok pudingku cintaku…. Takut kenapa-napa dan ternyata memang demikianlahhhh nasibnya …. Karena pudingku masih panas dan lembek, bentuknya jadi tidak karuan karena goncangan yang hebat tadi. Tapi masih untunglah karena pudingku cintaku masih berada pada tempatnya :)

Sampai di tempat kerja cepat kukeluarkan pudding itu. Kutatap dengan sendu… “semoga cepat dingin”.
Tapi nampaknya rekan-rekanku tak tahan mencium aroma yang wangi banget dari pudding buatanku. (sebenarnya sih saya juga sudah ga sabar ingin mencoba rasa puding kentang itu :D ) Jadi……. Tak menunggu lama. Akhirnya puding itu dengan menggunakan sendok (karena ga mungkin juga bisa dipotong dengan pisau, kan bentuknya juga sudah begitulahhhhhhahahah…) berpindah ke pisin-pisin (piring kecil) lalu Nyam nyam nyammmmmm…… semua berdecap nikmat, termasuk saya tentunya.
Heyyyy… saya tak menyangka rasanya begitu sempurna! xixixiiii….. Alhamdulillah!

Beberapa bulan kemudian, tepatnya bulan Maret (nahhhh… yang ini bener-bener inget tanggal 10) dihari yang telah ditentukan itu saya berencana untuk membawa lagi pudding kentang ke tempat kerjaku. Tak ingin “berantakan” lagi, maka saya buat puding itu dari semalam biar dingin dan bisa dipotong-potong sesuai dengan pola pada cetakan loyang.

Malam itu (walaupun agak sikit lelah karena pekerjaan rumah yang numpuk) saya tetap dengan semangat terjun lagi ke dapur untuk membuat puding kentang. Unfortunately, baru sadar jika susu kental manis ternyata sudah tak ada ditempatnya alias habis. Untunglah ada susu bubuk vanilla punya si bungsu ;) , maka saya buatlah pudding itu seperti ketika pertama kali membuatnya.  Caranya sama saja hanya ganti susu kentalnya dengan susu bubuk. Tuk tak tik duk dak der cesssss….. (baca saja atau anggap saja kesibukan di dapur saat membuat puding) karena pernah membuatnya saya merasa kali ini lebih cepat dari saat pertama kali mencoba resep tersebut. Yaaa…. Kan sudah hapal bahan dan cara membuatnya, jadi tak perlu tengok-tengok lagi catatan resep. Seperti waktu pertama kali mencoba resep tersebut, bentar-bentar nengok bahan-bahan resep, bentar-bentar lirik cara membuatnya. Betulkan???? Nah…. Dalam waktu yang lebih singkat akhirnya selesai. Eh, tapi kalau soal ngukus sih tetep 60 menit ya.

Paginya…. Dengan riang saya balikan loyang puding di piring datar dan dipotonglah pudingku cintaku sesuai cetakannya. Saya sangat gembira akhirnya pudingku tak “berantakan” seperti waktu pertama itu :D
Dan rekan-rekan di tempat kerjaku (termasuk saya juga :) ) kembali menyantapnya dengan penuh semangat dan ceria. Entah karena lapar atau karena pudingku satu-satunya makanan yang ada saat itu heheeeheee…. Yang pasti soal rasa lidah ga pernah bohong…. Tetep mantep! Cieeeee…. Siapa dong cheff-nya… ;) Ada sensasi rasa susu bubuk vanilla.  Alhamdulillah…..

Jika mau puding kentangnya, boleh dicoba asal jangan mencoba menjatuhkan puding yang masih panas dan lembek nanti berantakan…. ;)

Alhamdulillah.... Puding kentangnya sudah jadi.... Hmmmm...
Siap disantap..... Yummmmmiiiii...










Puding kentang tampak samping menggugah selera ;)










Kata Bunda : Janganlah kamu terburu-buru karena terburu-buru itu perbuatan syetan. ternyata memang ada haditsnya juga loh... Nabi shallallohu‘alaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sifat yang dicintai oleh Allah, yaitu sabar dan tidak tergesa-gesa." (HR: Bukhari)

Jangan takut untuk mencoba karena dengan mencoba kamu akan tahu hasilnya.

di sini jawabannya....

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Do Not Rush! - Jangan Buru-Buru!



Pagi yang cerah di bulan akhir Desember atau Januari-an (maaf saya lupa kapan pastinya)…... Semangat untuk melakukan aktifitas. Apalagi hari itu saya ingin sekali membuat sesuatu yaitu mencoba resep yang baru saja kudapat dari sebuah majalah wanita. Puding Kentang. Yupsss… kebetulan saya dapat kiriman kentang dari Apih Boni, senior di tempat kerjaku. Sebenarnya sih sudah lama kentang itu diberikan entah dua - tiga minggu atau bahkan 1 bulan lalu…… haaaa…. Untunglah kentang bukan sayuran yang cepat busuk ya…. So mumpung (merasa) ada waktu cukup – karena sebenarnya saya harus berangkat kerja dan mengantar anak-anak sekolah juga, kan bukan hari libur, tapi semangatku sangat membara untuk terjun ke dapur,,, BANGET! Maka dengan waktu yang ada mulailah saya kumpulkan bahan-bahan yang diperlukan.

Ok, mulai dengan mengukus 500 gram kentang. Sambil menunggu kentang matang, loyang yang mau dipake saya semir dengan margarin. Trussssssssss bahan yang lainnya diolah duluan… 2 butir telur +2 kuning telur dikocok dengan 175 gram gula pasir sampai gulanya larut. Ga pake mixer juga gapapa. Ga musti ngembang juga koq kan yang penting gulanya larut. Trus tambah 50 gram terigu, 5 sdm susu kental manis, 75 gr mentega yang sudah dicairkan, ¼ sdt garam + ½ sdt vanili (karena waktu itu ga ada vanili jadi saya ga tambah vanili ke dalam adonan – ta apakan… saya kira ga akan mengubah rasa dan wanginya pudding :)). Nahhhh sekarang kentang yang sudah matang dihaluskan trus masukin deh ke dalam adonan terigu tadi. Aduk yang rata ya…. Kemudian masukan ke dalam Loyang bersemir margarin.  Atasnya saya taburi dengan coklat meises (diresepnya sih ditaburi biscuit coklat yang sudah dipatah-patahkan. Karena ga ada biskuitnya jadi saya ganti dengan coklat meises). Sebelum disantap, harus dikukus dulu dong -+ 60 menit. Lepas itu angkat. Dan didinginkan. Setelah itu baru dipotong-potong untuk disajikan. Hmmmmmmmmmmm….. Yummy pasti. Ini akan menjadi sarapan yang istimewa di kantor bersama rekan-rekan kerjaku.

Wahhhhh… tidak terasa tinggal beberapa menit lagi jam menuju pukul 7. Harus segera berkemas untuk mengantar anak-anak sekolah. Karena waktu yang tersisa tidak banyak, maka setelah loyang puding saya angkat langsung saya bekal loyang yang masih panas ke kantor. Ga mungkin menunggu puding dingin. Akhirnya berangkatlah kami (saya, suami dan anak-anak) menuju sekolah si kecil. 

Karena terburu-buru... sesuatu terjadi di luar dugaan. Dengan tiba-tiba kantong yang membawa pudingku terjatuh. Astagfirulloh…..!! kaget luar biasa…. Cepat-cepat kutengok pudingku cintaku…. Takut kenapa-napa dan ternyata memang demikianlahhhh nasibnya …. Karena pudingku masih panas dan lembek, bentuknya jadi tidak karuan karena goncangan yang hebat tadi. Tapi masih untunglah karena pudingku cintaku masih berada pada tempatnya :)

Sampai di tempat kerja cepat kukeluarkan pudding itu. Kutatap dengan sendu… “semoga cepat dingin”.
Tapi nampaknya rekan-rekanku tak tahan mencium aroma yang wangi banget dari pudding buatanku. (sebenarnya sih saya juga sudah ga sabar ingin mencoba rasa puding kentang itu :D ) Jadi……. Tak menunggu lama. Akhirnya puding itu dengan menggunakan sendok (karena ga mungkin juga bisa dipotong dengan pisau, kan bentuknya juga sudah begitulahhhhhhahahah…) berpindah ke pisin-pisin (piring kecil) lalu Nyam nyam nyammmmmm…… semua berdecap nikmat, termasuk saya tentunya.
Heyyyy… saya tak menyangka rasanya begitu sempurna! xixixiiii….. Alhamdulillah!

Beberapa bulan kemudian, tepatnya bulan Maret (nahhhh… yang ini bener-bener inget tanggal 10) dihari yang telah ditentukan itu saya berencana untuk membawa lagi pudding kentang ke tempat kerjaku. Tak ingin “berantakan” lagi, maka saya buat puding itu dari semalam biar dingin dan bisa dipotong-potong sesuai dengan pola pada cetakan loyang.

Malam itu (walaupun agak sikit lelah karena pekerjaan rumah yang numpuk) saya tetap dengan semangat terjun lagi ke dapur untuk membuat puding kentang. Unfortunately, baru sadar jika susu kental manis ternyata sudah tak ada ditempatnya alias habis. Untunglah ada susu bubuk vanilla punya si bungsu ;) , maka saya buatlah pudding itu seperti ketika pertama kali membuatnya.  Caranya sama saja hanya ganti susu kentalnya dengan susu bubuk. Tuk tak tik duk dak der cesssss….. (baca saja atau anggap saja kesibukan di dapur saat membuat puding) karena pernah membuatnya saya merasa kali ini lebih cepat dari saat pertama kali mencoba resep tersebut. Yaaa…. Kan sudah hapal bahan dan cara membuatnya, jadi tak perlu tengok-tengok lagi catatan resep. Seperti waktu pertama kali mencoba resep tersebut, bentar-bentar nengok bahan-bahan resep, bentar-bentar lirik cara membuatnya. Betulkan???? Nah…. Dalam waktu yang lebih singkat akhirnya selesai. Eh, tapi kalau soal ngukus sih tetep 60 menit ya.

Paginya…. Dengan riang saya balikan loyang puding di piring datar dan dipotonglah pudingku cintaku sesuai cetakannya. Saya sangat gembira akhirnya pudingku tak “berantakan” seperti waktu pertama itu :D
Dan rekan-rekan di tempat kerjaku (termasuk saya juga :) ) kembali menyantapnya dengan penuh semangat dan ceria. Entah karena lapar atau karena pudingku satu-satunya makanan yang ada saat itu heheeeheee…. Yang pasti soal rasa lidah ga pernah bohong…. Tetep mantep! Cieeeee…. Siapa dong cheff-nya… ;) Ada sensasi rasa susu bubuk vanilla.  Alhamdulillah…..

Jika mau puding kentangnya, boleh dicoba asal jangan mencoba menjatuhkan puding yang masih panas dan lembek nanti berantakan…. ;)

Alhamdulillah.... Puding kentangnya sudah jadi.... Hmmmm...
Siap disantap..... Yummmmmiiiii...










Puding kentang tampak samping menggugah selera ;)










Kata Bunda : Janganlah kamu terburu-buru karena terburu-buru itu perbuatan syetan. ternyata memang ada haditsnya juga loh... Nabi shallallohu‘alaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sifat yang dicintai oleh Allah, yaitu sabar dan tidak tergesa-gesa." (HR: Bukhari)

Jangan takut untuk mencoba karena dengan mencoba kamu akan tahu hasilnya.