Selain memasak saya juga suka sekali membuat
kerajinan tangan. Dulu saat masih kuliah saya dan kakak membuat pembatas buku,
bentuknya seperti boneka-boneka Jepang yang terbuat dari kertas-kertas warna +
kertas kado. Jika Ramadhan tiba maka kami sibuk membuat kartu-kartu ucapan
Selamat Idul Fitri juga dihiasi dengan boneka-boneka Jepang itu. Dari yang biasa-biasa z, sampai kemudian berpikir untuk pakai variasi
seperti pita dan sisi kartunya kami buat bergerigi. Alhamdulillah dari menjual
satu-dua akhirnya ada yang pesen 20 buah kartu. Wahhh Fantastis! Dan ga nyangka
juga ada yang tertarik dengan karya kami. Jadi saat Lebaran kami mempunyai
bekal untuk membeli beberapa makanan untuk Mamah. Cooo Cwettttt…
Ketika kakakku lulus
kuliah dan pulang kampung meneruskan usaha keluargaku, saya berpartner
dengan adikku yang baru masuk kuliah. Adikku yang satu ini mempunyai
ketelitian, kesabaran, dan imaginasi yang luar biasa saat membuat kerajinan.
Dari pembatas buku yang imut-imut (saya ingat waktu itu pembatas bukunya
berbentuk love), kartu ucapan, sampai membuat frame foto. Dan semua yang kami
buat ada storinya. Caiiilaaaa….
Pembatas buku
kami buat saat kakakku akan melepas masa lajangnya. Kami membuat pembatas buku
dari kertas-kertas warna dan kertas kado berbentuk love yang ditengahnya diberi
inisial nama kakakku dan calonnya, PF yang terbuat dari tali kur. Untuk membuat ratusan tanda terima kasih ini kami
sampai begadang-gadang bahkan sampai malam sebelum hari H. Pas hari H tiba kami
dengan senangnya memberikan tanda terima kasih itu pada tamu-tamu undangan yang
hadir. Puas sekali rasanya. Selesai pesta pernikahan kami “tumbang” kelelahan,
ngantuk berat dan zzzzzzzzzzzzzz......
Kami juga pernah membantu kakak kedua membuat penunjuk Al-Qur’an yang
terbuat dari besi dan manik-manik warna-warni. Bahkan penunjuk Al-Qur’an buatan
kami ini (karena kesibukan kakakku, akhirnya kami yang meneruskan membuatnya)
sempat masuk di salah satu toko kitab terbesar dikotaku. Ehmmmm boleh bangga
dong kami......
Nah saat saya melepas masa lajang penunjuk Al-Qur’an ini menjadi tanda
terima kasih untuk tamu-tamu undangan selain mini frame photo.
Alhamdulillah..... bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat.
Setelah menikah kegiatan “tangan” mulai berkurang yaaaa ga sesering waktu
masih lajang ya segala dicoba. Tapi saat adikku yang teliti, sabar dan punya
daya imaginasi yang tinggi ini akan melepas masa lajangnya, kami memikirkan
sesuatu yang akan kami buat untuk tanda terima kasih bagi para tamu undangan.
Dipikir kesana kemari, yang ini bukan yang itu bukan pula,,,,, akhirnya dengan
bahan-bahan yang ada di “kantong doraemon” kami, kami akhirnya memutuskan untuk
membuat tempat pensil, juga gantungan kunci dari manik-manik untuk tanda terima
kasihnya ditambah sisa mini frame photo. Bahan-bahan sekurangnya kami beli lalu
menyiapkan peralatan dan GOoooooo........ make it. Memotong dan menempel adalah bagianku.
Sedangkan adikku menghiasnya dengan aneka cat warna-warni. Untuk gantungan
kunci manik adikkulah yang paling bagus dan paling banyak (atau bahkan semuanya
ya.... :D) membuatnya. Kami benar-benar menikmati saat-saat membuatnya dan
merasa bangga sekali bisa memberikan tanda terima kasih buatan sendiri untuk
para tamu undangan.
|
Ini penunjuk Al-Qur'an yang tersisa. Digunakan oleh Putriku jika mengaji. |
|
|
Mini Frame Photo.... Subhanalloh! usianya sdh 11th ternyata :) |
|
Nah...... yang ini gantungan manik buatan adikku. |
Kata Bunda : Tak ada sesuatu yang terjadi begitu saja,
selalu melalui proses. Nikmati prosesnya maka kita akan bangga dengan hasilnya.